Hukum Kekekalan Energi

Dari wikipedia saya menemukan bahwa Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika) berbunyi: "Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi)". Definisi ini juga pastinya sudah sama-sama kita pahami sejak kita sekolah kan yaaa...?

Yups....tapi bukan itu yang ingin saya tulis di sini. Saya lebih senang mengaitkannya dengan hukum alam yang saya rasakan sampai saat ini. Dalam diri Saya dan Anda serta seisi alam ini punya kandungan energi. Setiap kali saya melakukan aktivitas, itu berarti saya mengeluarkan energi. Nah kemana larinya energi yang saya keluarkan itu ? Kalau dari Hukum Kekekalan Energi, pasti tidak musnah doong..? Tapi masalahnya, kalau energi itu tidak musnah...jadi apa wujudnya sekarang ?

Seorang karyawan merasa selama ini ia telah bekerja mati-matian, tetapi saat ini dia merasa kompensasi yang ia terima tidak sebanding dengan kerja kerasnya. Itu membuatnya putus asa, merasa tidak dapat keadilan dari atasan dan ujung-ujungnya membuat ia tidak nyaman bekerja. Ia ngerasa energi yang sudah ia keluarkan musnah entah ke mana. 

Bisa jadi Karyawan itu tidak pernah tau bahwa ada orang-orang yang memperhatikan kinerjanya, dan memasukkan setiap kerja kerasnya sebagai “poin plus” atas dirinya. Dari akumulasi “poin plus” itu suatu saat Si Boss punya bekal yang cukup untuk mempromosikannya untuk satu tanggung jawab yang lebih besar...hohoho kalau itu yang terjadi bagaimana ? Apakah ia masih mau bilang bahwa energi yang dikeluarkannya selama ini sia-sia...?

Perbuatan baik kita tentunya bukan hanya sebatas pada pekerjaan, tapi dalam semua dimensi kehidupan kita. Seseorang yang sebenarnya tingkat ekonominya biasa-biasa saja sangat ringan membantu orang lain baik secara materi maupun hanya berbentuk dukungan moral. Ia melakukannya dengan tulus. Tapi dengan ia berbuat banyak kebaikan pada orang lain juga tidak lantas merubah hidupnya secara drastis menjadi orang yang kaya raya, atau apalah. Namun tanpa disadari, secara psikologis ia diberi berkah yang berkelimpahan. Perjalanan hidupnya lancar, anak-anaknya sukses dalam kehidupan masing-masing, ia dan keluarganya selalu sehat, dll. Itulah sebenarnya bentuk perubahan energi yang telah dikeluarkannya selama ini.

Kita, manusia tidak punya kuasa penuh untuk merubah bentuk energi yang kita keluarkan sendiri. Kewajiban kita hanyalah mengerahkan seluruh energi kita untuk hal-hal yang positif dan Tuhanlah yang akan merubah wujud yang telah kita keluarkan.

Ternyata Hukum Kekekalan Energi itu juga selaras dengan Hukum Tabur Tuai, bukan...? Menabur itu memang melelahkan. Tapi teruslah menabur kebaikan, karena suatu saat akan ada kalanya kita menuai semuanya. 

Namaste :)